Kamis, 07 Januari 2010
Pengaruh Budaya Franchise terhadap Perilaku Konsumen di Depok 2 Tengah
Corner kebab memiliki cita rasa lezat tersendiri, free royalty fee, standarisasi operasional yang telah terbukti, dan continue support dari pusat, menjadikan corner kebab, franchise yang sangat menguntungkan.
KEBAB
Kebab adalah makanan khas Timur Tengah dengan komposisi daging panggang yang lezat, sayuran segar dan saus mayonaise istimewa yang diracik secara khusus dalam gulungan tortilla.
KEBAB ALIF berdiri pada tanggal 22 mei 2008, dimana outlet pertama dibuka di propinsi Jambi yang digagas oleh Sdr EDI SUPRIADI. Adapun alasan buka untuk pertama kali di propinsi Jambi dikarenakan daerah tersebut belum tersentuh jenis makanan kebab dan KEBAB ALIF yang pertama hadir di propinsi Jambi dari situ pulalah kita memakai nama “ALIF” yang mana nama tersebut adalah huruf Hijayyah pertama dalam bahasa arab
Pada perjalanannya untuk mengembangkan usaha tersebut KEBAB ALIF berusaha menambah menu baru untuk mengantisipasi kebosanan customer pada menu yang sudah ada sehingga diputuskan karena kita selalu berinovasi terhadap menu maka pada tanggal 27 januari 2009 kita menambah nama KEBAB ALIF menjadi KEBAB ALIF PLUS yang artinya KEBAB ALIF selalu mempunyai nilai lebih dari kebab yang lain
Kelebihan KEBAB ALIF PLUS dari kebab yang lain selain menambah menu yang baru juga selalu menjaga hubungan baik dengan mitra usaha, salah satu menjaga hubungan baiknya kita selalu mengadakan pertemuan dan pembinaan dengan mitra usaha.
JENIS USAHA
KEBAB & BURGER (Makanan khas ala “TURKI & EROPA”)
Nusantara Kebab - Reformasi Bisnis Makanan
Merupakan suatu Reformasi Total dari bisnis makanan cepat saji yang dihadirkan oleh CV. AJIB NUSANTARA FOOD. Kami menyajikan Kebab Khas Timur Tengah ditampilkan dengan Aroma dan rasa Dijamin! 100% Indonesia
Ditambah dengan Gerobak Dorong yang Full Furniture Airbrush dan Brand Nusantara Kebab yang sudah melekat di hati.
Brand Positioning Nusantara Kebab - Asli 100% Indonesia
Concept Mid Casual Quick Service Outlet
Food & Menu Tasty & Quick Service
Signature Menu Kebab / Syawarma / Burger / Hotdog / etc
Target Market Medium Gruop Income
http://www.waralabaku.com/
Berikut adalah Contoh- COntoh Franchise Kebab yang ada di Indonesia. Masih banyak lagi Contoh Franchise Kebab yang sudah menjamur di Nusantara Kita, khususnya di Kota-kota besar. Kenapa Bisnis Kebab begitu menjamur dan begitu di gemari? itu tidak lain dan tidak bukan adalah karena banyak keuntungan yang dapat diambil dari menjalankan bisnis Franchise Kebab tersebut. Sebagai Contoh saja, pada Kebab Nusantara :
Analisa Keuangan Outlet
• Investasi awal : Rp.25.000.000
• Pemasukan
Omset rata-rata / hari
Omset rata – rata / bulan (30 hari)
• Pengeluaran
Pemakaian bahan ( 50 %)
Komisi dan gaji pegawai ( 10 % )
Sewa Tempat dan Operasional (8 %)
Penyusutan barang ( 2 % )
Royalty Fee ( 5%)
Nett Profit / bulan (25 % ) : Rp 25.000.000,-*
: Rp 365.000 ,-
: Rp 10.950.000,-
: Rp 5.475.000,-
: Rp 1.095.000,-
: Rp 876.000,-
: Rp 219.000,-
: Rp 547.500,-
____________ +
Rp. 8.212.500,-
: Rp 2.737.500,-
• Return on Invesment (ROI) 9 Bulan 13 Hari
dari Analisis Keuangan Outlet Nusantara Kebab tersebut, dapat dilihat bahwa Kita bisa mendapatkan Keuntungan yang sangat menggiurkan dengan pendapatan rata-rata per bulan dapat mencapai Rp10.950.000 (hampir RP.11 juta). Sungguh pendapatan yang luar biasa, walaupun dengan biaya Investasi yang cukup tinggi yaitu Rp.25.000.000 tetapi kita dapat memperoleh Return On INvestmen (balik modal) hanya dalam waktu 9 bulan 13 hari. Selain itu proses Penjualannya pun tidak rumit, semuanya sesuai dengan Prosedur layaknya usaha Franchise atau waralaba. Contoh pada usaha Nusantara Kebab : Fasilitas Yang Didapatkan
Nusantara Kebab - Outlet
Nusantara Kebab - FasilitasNusantara Kebab - FasilitasNusantara Kebab - Fasilitas
• 1 Unit Gerobak Dorong full furniture Airbrush
• Alat Burner Kebab
• Paket perlengkapan counter lengkap
• Paket promosi usaha (Banner, Brosur, dll )
• Bahan baku awal produksi
Fasilitas Yang Diperlukan
• Lokasi berada di tempat Strategis (Sewa) :
contoh : daerah kampus, komplek perumahan, pusat perbelanjaan, mall, dll.
• Luas tempat ukuran +/- 2 x 2 m
• Tenaga pelaksana ( Operator ), yang memenuhi kualifikasi yang akan ditraining oleh team
management NUSANTARA KEBAB
• Transportasi Lokal ( Sepeda Motor )
*itulah yang akan didapatkan dari Investasi yang sudah dilakukan.
Sedangkan pengaruhnya sendiri terhadap perilaku konsumen di Depok 2 Tengah dari pengamatan Saya pada khususnya adalah, Bahwasannya Konsumen di Depok 2 tengah ini telah mengalami perubahan Menu jajanan ataupun menu makan sehari-hari. Karena dari pengamatan Saya, warga Depok 2 Tengah saat ini cenderung lebih memilih membeli Kebab untuk makan daripada membeli nasi goreng/ nasi putih beserta lauk untuk makan. Mungkin terhubung dari Teori Kepuasan, saat ini Warga Depok 2 Tengah sedang merasakan kepuasan yang cukup tinggi dengan mengkonsumsi makanan Kebab dibandingkan makanan yang biasa mereka makan sehari-hari.
Jumat, 30 Oktober 2009
Tugas Segmentasi Pasar
1. Perbedaan Agregasi Pasar Dan Segmentasi Pasar.
• Agregasi pasar adalah Pemasaran suatu produk tanpa melakukan
segmentasi terlebih dahulu atau tanpa mempertimbangkan variablevariabel
tertentu dengan alasan ingin menciptakan pasar potensial
yang lebih besar dengan hanya memerlukan biaya yang lebih rendah.
• Segmentasi pasar adalah Pemasaran suatu produk dengan
mempertimbangkan kelompok besar yang dapat di identifikasi,
variabel-variabel yang dapat di ukur berdasarkan keinginan konsumen
yang berbeda-beda dalam keinginan. Secara umum “ Strategi
Segmentasi” dapat dilakukan berdasarkan : Geografi, Demografi,
Psikografi serta Perilaku konsumen.
Peranan Segmentasi Pasar.
Sebelum menjelaskan peranan segmentasi pasar secara lengkap, akan
digambarkan langkah-langkah dalam melakukan segmentasi pasar.
Langkah-langkah dalam Segmentasi Pasar, Penetapan Pasar Sasaran,
dan Penetapan Posisi Pasar.
Sampai saat ini masih banyak perusahaan yang hanya
menggunakan “Strategi Segmentasi” berdasarkan variabel geografis dan
demografis, dengan alasan sederhana, mudah dimengerti. Namun
dengan situasi persaingan yang semakin tajam, menyebabkan
penggunaan sengmentasi ini kurang memadai, dimana dengan semakin
tinggi tingkat persaingan suatu industri, perusahaan dituntut untuk
Segmentasi Pasar Penetapan Pasar Penetapan Posisi
Sasaran Pasar
2. Mengidentifikasi
Segmentasi pasar
2. Mengembangkan
bentuk segmen
yang menghasilkan
5. Mengevaluasi
daya tarik masing
- masing segmen
6. Memilih segmensegmen
sasaran
7. Mengidentifikasi
konsep penetapan
posisi yang
memungkinkan
bagi masingmasing
segmen
sasaran
8. Memilih,mengem
bangkan dan
mengkomunikasi
kan konsep penetapan
posisi yang
dipilih
2
menggunakan variabel yang paling dekat dengan perilaku pembelian,
dalam hal ini adalah perilaku dan indivudual.
Salah satu contoh penggunaan segmentasi berdasarkan variabel
demografi dimana pasar dikelompokkan berdasarkan usia, berarti sampai
tingkat tertentu pengelompokan cara ini sudah kurang memadai, sebagai
contoh: banyak orang yang usianya di atas 40 tahun masih bergaya
seperti remaja belasan tahun. Sama halnya dengan penggunaan
segementasi berdasarkan geografis yang memandang pasar sebagai
kota dan desa. Padahal pada kenyataannya banyak orang desa sudah
mempunyai peralatan canggih seperti sarana telekomunikasi, dengan
kata lain gaya hidup orang desa sudah relatif sama dengan orang kota.
Dan sebaliknya banyak orang kota yang sarananya jauh dari memadai
bahkan ketinggalan jauh dibandingkan dengan orang desa.
Dengan kenyataan yang ada, jika situasi persaingan yang
kompetitif sudah “complicated”, maka cara pendekatan yang baik
dilakukan adalah dengan melakukan kombinasi antara segmentasi
psikografi dan perilaku dan segmentasi lainnya.
Sebagai ilustrasi, menentukan sasaran pasar untuk “orang-orang muda”,
dalam hal ini “muda” diartikan secara “psikologi”, bukan secara
“demografi”. Dalam konteks ini muda secara “psikografi” bisa saja orang
yang sudah berusia 40 tahun, namun merasa berusia belasan tahun,
maka ia termasuk sasaran pasar.
Faktor-faktor segmentasi di atas semakin kabur karena pengaruh
lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan segmentasi dengan cara
lain, yaitu :
1. Pemasaran Massal
Penjual terlibat dalam produksi massal, distribusi massal, dan
promosi massal dari satu produk untuk seluruh pembeli. Strategi
pasar ini digunakan oleh indofood yang menawarkan produk mie
instan Indomie untuk seluruh pembeli.
2. Pemasaran Produk yang Beraneka Ragam
Penjual memproduksi beberapa produk yang menunjukkan
bentuk, mode, kualitas, ukuran dan lain-lainnya yang berbeda.
Produk dirancang untuk menawarkan keanekaragaman pada
pembeli daripada untuk menarik segmen pasar yang berbeda.
Indofood menerapkan stategi pasar ini dimana banyak mie
instannya yang menggunakan nama-nama yang berbeda dan
menunjukkan hanya sedikit perbedaan dalam bentuk dan mode.
3. Pemasaran Sasaran
Penjual membedakan segmen pasar utama, menetapkan satu
atau lebih dari segmen-segmen ini sebagai sasaran. Mie Karomah
adalah salah satu contoh produsen yang menetapkan segmen
pelanggan mie yang jelas, yaitu konsumen dengan latar belakang
Islam. Bagaimanapun juga menciptakan mie instan seperti Ummat
dan Peduli yang sering ditujukan pada jenis pelanggan tertentu.
3
Secara Rinci Peranan Segmentasi dalam Manajemen pemasaran
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1). Dari kondisi yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa strategi
segmentasi adalah alat yang ampuh untuk :
• Mengembangkan produk baru
• Memaksimumkan potensi merek yang ada.
• Menghindari kanibalisasi (memenangkan penjualan tapi memukul
diri sendiri, bukan memukul lawan).
2). Selanjutnya segmentasi pasar bertujuan untuk menentukan Pasar
Sasaran: Pada dasarnya segmentasi pasar menunjukkan peluangpeluang
dalam segmen pasar yang dihadapi oleh perusahaan.
3). Pada gilirannya suatu perusahaan harus menilai berbagai segmen
untuk menentukan berapa dan segmen pasar mana yang akan
dimasukinya. Dalam mengevaluasi Segmen-segmen Pasar
Perusahaan dalam mengevaluasi berbagi segmen pasar harus
memperhatikan tiga faktor, yaitu:
• Ukuran dan Pertumbuhan
Pertanyaan pertama yang harus dikemukakan perusahaan adalah
apakah segmen potensial mempunyai karakteristik ukuran dan
pertumbuhan yang tepat. Ukuran yang tepat tentu saja relatif.
Pertumbuhan segmen biasanya merupakan karakteristik yang
diinginkan karena perusahaan umumnya menghendaki
pertumbuhan penjualan dan laba.
• Daya Tarik Struktur
Satu segmen mungkin mempunyai karakteristik ukuran dan
pertumbuhan yang dikehendaki, tetapi tidak menarik dari sudut
pandang kemampulabaan.
• Ancaman
Selanjutnya dari hasil evaluasi terhadap segmentasi pasar
dapatlah diantisipasi beberap hal seperti dibawah ini:
_ Ancaman adanya persaingan yang intensif dalam segmen.
Suatu segmen tidak menarik jika sudah mengandung
sejumlah besar peserta persaingan yang kuat atau agresif.
Gambaran ini akan semakin buruk jika segmen sudah stabil
atau sedang menurun, atau jika peserta persaingan
mempunyai taruhan yang tinggi untuk tetap bertahan di
segmen itu.
_ Ancaman pendatang baru
Suatu segmen tidak menarik jika ada kemungkinan akan
menarik pesaing baru yang akan membawa masuk
kapasitas baru, sumber daya yang cukup besar, dan
memburu pangsa pasar. Daya tarik suatu segmen berbeda4
beda menurut tingginya hambatan masuk dan keluar.
Segmen paling menarik dari segi laba adalah segmen
dimana hambatan masuk tinggi dan hambatan keluar
rendah hanya sedikit perusahaan baru yang dapat
memasuki industri, sedangakan perusahaan yang
berprestasi buruk dapat dengan mudah mengundurkan diri.
_ Ancaman Produk Substitusi
Suatu segmen tidak menarik jika terdapat substitusi untuk
produk baik secara aktual maupun potensial. Produk
substitusi membatasi harga dan laba potensial yang dapat
diperoleh perusahaan dalam suatu segmen. Perusahaan
harus dengan cermat mengamati kecendrungan harga
produk substitusi tersebut.
_ Ancaman meningkatnya kekuatan tawar menawar pembeli
Suatu segmen tidak menarik jika pihak pembeli memiliki
kekuatan tawar menawar yang kuat atau semakin
meningkat. Pembeli akan berusaha menekan harga,
meminta mutu produk atau pelayanan yang lebih baik serta
mengadu semua peserta persaingan dengan
mengorbankan kemampulabaan pihak penjual.
_ Ancaman meningkatkan kekuatan tawar menawar pemasok
Suatu segmen tidak menarik jika pemasok perusahaan
mampu menaikkan harga atau mengurangi jumlah dan
mutu barang atau jasa yang dipesan.
1http://www.ziddu.com/download/2534438/PEMASARAN.pdf.html